Rabu, 28 Januari 2009

TANAH VERTISOL - VERTISOL SOIL

Vertisols adalah tanah-tanah mineral yang mempunyai warna abu kehitaman, bertekstur liat dengan kandungan 30% pada horizon permukaan sampai kedalaman 50 cm dan didominasi jenis lempung montmorillonit. Faktor dominan yang mempengarugi pembentukan tanah ini adalah iklim utamanya iklim kering dan batuan tanah yang kaya terhadap kation. Oleh karena itu tanah-tanah ini ditemukan kebanyakan di NTT (0.198 juta ha), Jawa Timur (0.96 juta ha), NTB (0.125 juta ha), Sulawesi Selatan (0.22 juta ha) dan Jawa Tengah (0.4 juta ha).
Lempung ini sifatnya mudah membentuk rekahan lebar dan dalam di musim kemarau dan mudah mengembang di musim hujan. Akibatnya, kondisi tanah ini jika dijadikan sebuah fondasi jalan raya, selalu bergerak 2 x setahun dengan arah yang berlawanan (kembang-kerut). Gaya ini menimbulkan badan jalan jadi bergelombang, mudah retak, dan cepat rusak.
Dalam bidang teknik sipil, khususnya tentang jalan raya, rekayasa yang dilakukan adalah dengan membuat inovasi badan jalan difondasi dengan beton semen cor-coran. Kemudian atasnya dilapisi dengan aspal supaya bisa terasa relatif empuk. Jika di atas tanah ini semen langsung tanpa adanya aspal sebagai pelapis, akan memberikan keugian ban mobil cepat halus (botak). Tanah jenis vertisol yang akan digunakan sebagai lahan pertanian akan memberikan banyak masalah terutama kesuburan yang cenderung rendah, maka solusinya adalah memperbanyak bahan organik seperti kompos dan pupuk kandang, karena benda-benda ini akan bersifat sebagai buffer/penyangga yang berfungsi mengurangi daya mengembang atau mengkerut tanah.
Membangun di atas tanah mengembang yang mempunyai sifat kembang susut yang tinggi sering menyulitkan dan membutuhkan kiat-kiat tertentu supaya bangunan yang dibangun di atasnya aman dari kerusakan. Kerusakan pada lantai bangunan (tegel ternagkat ke atas), keretakan pada dinding tembok, permukaan jalan bergelombang karena penurunan yang tidak merata adalah contoh-contoh kerusakan yang diakibatkan oleh tanah yang mempunyai kembang susut tinggi. Pengembangan (swelling) dan penyusutan (shrinkage) pada tanah lempung pada prinsipnya adalah peritiwa perubahan volume.
Penyusutan tanah terjadi karena adanya penurunan kadar air akibat evaporasi pada musim kering dan pengembangan terjadi karena adanya penambahan kadar air akibat musim hujan. PEristiwa itu akan berlangsung sepanjang tahun seiring dengan adanya perubahan musim. Untuk menanggulangi peristiwa kembang susut tersebut dapat dilakukan dengan mengubah gradasi butir tanah atau menjaga kadar air dalam tanah tidak mengalami perubahan.

Komentar Facebook Anda

My Latest Post

I WANT THIS!!!

I WANT THIS!!!
Help Me to be JAZZY

I'm Yours JASON MRAZ

Winamp Player